SAYA MENCINTAI SOSOK WANITA SEPERTI IBU SAYA :)

Rabu, 09 Desember 2009

Hari Ibu dan Cinta Bunda

http://wrm-indonesia.org/index.php?option=content&task=view&id=388&Itemid=2

#24 Mother's Day, Hari Ibu dan Cinta Bunda

Ada sebuah lagu kanak-kanak yang masih saya ingat, yang menggambarkan tulusnya kecintaan Ibu yang tanpa pamrih dan tak pernah putus kepada kita .

Kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia

Sewaktu kecil, penghayatan kita akan lagu tersebut pastinya akan sangat jauh berbeda dengan saat-saat kita menjadi dewasa. Terlebih lagi saat kita sendiri yang dilahirkan sebagai perempuan menjadi seorang ibu.


Seorang Ibu sedemikian tingginya dipuji dan dipuja di dalam banyak syair-syair dan lagu, bahkan di dalam kitab sucipun diwajibkan untuk mencintai Ibu setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya. Namun di dalam kenyataan kehidupan kita sehari-hari sudahkah kita menempatkan Ibunda kita pada posisi yang seharusnya?

Banyak dari para Ibu dengan anak-anak yang sudah dewasa berpendapat bahwa dirinya bahagia selama anak-anaknya bahagia. Tak jarang sering kita melihat sendiri betapa kerasnya perjuangan orang tua kita, dan terutama Ibu-Ibu yang berjuang dalam menghidupi,mengasuh dan membesarkan anak-anak. Sehingga tidak jarang mereka bahkan tidak pernah mengenal kata “istirahat” atau bahkan mengenyam kenikmatan hidup karena waktu mereka hanya diisi dengan bekerja dan bekerja.

Banyak di antara jajaran para Ibu yang sejak masa muda hingga anak-anaknya dewasa begitu membanting tulang untuk membesarkan anak-anak mereka. Setelah anak-anak mereka dewasa,menikah dan memberikan cucu, malahan para nenek masih tetap terus mempunyai beban sebagai pengasuh cucu-cucu mereka sendiri. Alangkah ironisnya.

Meskipun Ibu-ibu kita pastinya sangat berbahagia berdekatan dengan cucu-cucunya, namun apakah ini balas budi yang kita berikan kepada Ibunda kita tercinta?

Sering kali saya bertanya-tanya, mengapa di Indonesia tidak ada Mother’s Day seperti di beberapa Negara Eropa dan Amerika? Apakah kita sebagai bangsa Indonesia, perempuan Indonesia yang mengidolakan diri sebagai bangsa yang berbudi luhur, merasa begitu maju sehingga tidak perlu mempunyai satu hari sebagai hari apresiasi, menunjukkan kecintaan kepada Ibunda dan Ayahanda?

0 komentar:

Posting Komentar